Apa Alasan Ghosting Dan Cara Menanganinya

Belakangan ini istilah ghosting sedang viral di tengah masyarakat, karena identik dengan perasaan kehilangan tanpa adanya penjelasan. Tidak sedikit korbannya mengalami masalah kejiwaan yang mengganggu. Apa sebenarnya alasan hal itu bisa terjadi dan bagaimana cara menanganinya agar tidak mengganggu masa depan?

Dilihat dari artinya, banyak orang bilang kalau istilah tersebut merupakan tindakan seseorang menghilang tanpa kabar dari kehidupan orang terdekatnya. Ditelpon tidak diangkat, chat tidak dibalas, apalagi dicari pasti tidak ditemukan. Ujung-ujungnya, perasaan kecewa mendalam dirasakan oleh yang ditinggalkan.

 

5 Alasan Seseorang Melakukan Ghosting

Bukan saja orang pacaran, istilah ini juga sering digunakan dalam percakapan tentang pernikahan & seks. Dimana pada intinya, salah satu sudah merasakan hal yang mengganggu dalam sebuah hubungan sehingga memilih mengambil tindakan tersebut.

 

Beberapa alasan berikut ini, juga sering diungkapkan pelaku ketika curhat atau menjelaskan berbagai hal kepada orang terdekatnya.

  • Belum Siap Berkomitmen

Saat sedang menjalani hubungan, ternyata seseorang menyadari bahwa dia belum siap untuk menjalankan sebuah komitmen serius dengan alasan tertentu. Bisa karena tuntutan keluarga, keinginan untuk bebas melakukan apapun sendiri, atau alasan lainnya.

  • Tidak Nyaman Dengan Kondisi Tertentu

Kenyamanan adalah hal yang penting dalam sebuah hubungan, jika hal tersebut tidak didapatkan maka akan membuat hati gelisah dan ingin segera mengakhiri relationship. Baik itu pacaran maupun pernikahan.

 

Contoh, pasangan yang terlalu posesif atau egois. Bisa juga masalah ekonomi sehingga selalu membuat pertengkaran tidak berkesudahan.

  • Sibuk Dengan Aktivitas

Tidak jarang pula orang sibuk pada akhirnya memilih kesibukannya ketimbang hubungannya dengan orang lain. Alhasil, ghosting dijadikan cara untuk menghindar dan lebih fokus pada kesibukan.

  • Tidak Punya Cara Lain Untuk Pergi

Pasangan terlalu baik sehingga membuat bosan tapi tidak memiliki alasan tepat untuk menyudahi sebuah hubungan. Ada kalanya menghilang tanpa kabar adalah solusi, ketimbang harus merasa kasihan sementara di hati tidak ada lagi rasa cinta dan kasih sayang.

  • Punya Tambatan Hati Baru

Ini memang alasan yang kurang tepat, namun percaya atau tidak ternyata dilakukan ketika seseorang sudah memiliki sosok pengisi ruang hati baru dan memutuskan meninggalkan yang lama.

 

Bagaimana Cara Menanganinya?

Bagi yang menghilang, mungkin akan puas dan merasa tidak bersalah setelah meninggalkan. Tapi, bagi pihak yang ditinggalkan tentu akan sangat terpuruk menghadapi kenyataan pahit tersebut.

Tenang! Kalau Anda salah satu korbannya, jangan berlarut-larut dalam kesedihan. Stop untuk menyalahkan diri sendiri, apalagi sampai depresi atau frustasi. Lebih baik melakukan hal-hal positif untuk melanjutkan hidup karena hidup Anda lebih berharga ketimbang meratapi nasib.

Cobalah untuk curhat pada orang terdekat untuk sedikit mengurangi beban. Kemudian beri waktu pada hati mengikhlaskan tanpa berusaha stalking atau menghubungi pelaku lagi. Kemudian sibukkan diri dengan berbagai hal menyenangkan, mungkin selama ini tak bisa dilakukan. Lalu, bersiap mendapatkan kebahagiaan baru yang lebih baik.

Bukan tindakan yang baik ketika Anda memilih melakukan pada Ghosting orang lain. Belajarlah untuk bertanggung jawab dan siap menerima konsekuensi, ketimbang menghilang tanpa penjelasan. Dampaknya akan sangat buruk bagi yang ditinggalkan, jika tidak kuat menerima kondisi tersebut.

Tinggalkan Balasan